Membangun hari esok yang lebih baik.
Batam – Bagi individu ini, salah satu cita-citanya adalah menjadi pengusaha. Apalagi memulai bisnis yang sukses di usia muda. Setiap orang dari mereka pasti menginginkannya.
Seorang pengusaha muda bernama Marco Nicholas dari Kepulauan Riau di Kota Batam telah menanamkan nilai-nilai tersebut sejak kecil. Ia menjadi sukses dengan Djakarta Salon pada usia 22 tahun.
Marco adalah salah satu co-founder asli Djakarta Salon. Dia yang harus disalahkan atas perluasan salon yang cepat.
Bahkan, keluarga saya mendorong saya untuk memulai bisnis sendiri sejak saya masih sekolah, kata Marco, yang berbicara kepada Batamnews, Sabtu (11/2/2023) di Salon Djakarta di lingkungan Botania 1 Batam. Tengah.
Pikirkan kembali Marco muda. Dia mulai bekerja di salon ketika dia baru berusia 13 tahun. Dia mengatakan bahwa itu adalah hobi favoritnya yang kedua setelah bola basket.
“Sejak saat itu, saya terus belajar hingga mencapai tahap saya sekarang. Singkat cerita, setelah lulus SMA tahun 2018, saya mendaftar kuliah lagi” tutur pria kelahiran Jakarta ini.
Jelas, Marco bukanlah tukang cukur biasa. Dia juga memiliki pendidikan yang sangat baik. Ia mengambil jurusan Manajemen Bisnis di Universitas Internasional Batam (UIB), tempat ia menyelesaikan studi sarjananya.
Salah satu prestasi terbesarnya adalah mewakili UIB dalam debat Bahasa Inggris 2020 di tingkat nasional. Pertimbangkan bahwa hanya dua perwakilan yang dipilih dari sekian banyak murid di sana untuk berpartisipasi dalam acara tersebut. Dia salah satunya. hebat, wah!
“Sementara saya dibesarkan di Batam, saya sebenarnya lahir di Jakarta. Saya memulai semuanya di sini, dan saya juga berkarir di sini” kata Marco.
Marco sebelumnya menjabat sebagai talent acquisition manager di sebuah perusahaan besar di Batam. Tapi itu tidak berlangsung lama; akhirnya, dia memutuskan untuk keluar dari organisasi dan berkonsentrasi untuk mengembangkan bisnisnya.
Dia mengambil keputusan yang mencengangkan di bidang pendidikan pada tahun 2021. Atas kemauannya sendiri, dia keluar dari UIB. Alasannya sama, Marco ingin fokus ke Djakarta Salon dan menjadi pengusaha sukses. Ia terpaksa mengorbankan pendidikannya.
Saya mengambil keputusan untuk keluar dari UIB pada tahun 2021, tepatnya semester lima.
Demi karir saya sendiri, saya yakin saya harus mengambil langkah berisiko tersebut. Seperti yang bisa Anda duga, saya belajar di malam hari. Saya merasa sangat disayangkan dari sudut pandang bisnis bahwa waktu hilang begitu saja, katanya.