Ini adalah kisah kedua dari dua kisah perjalanan Andy Liany sebagai musisi nasional asal Tanjungpinang. Bagaimana perjalanan hidup Anda dari puncak karir yang harus diakhiri dengan kecelakaan malam hukuman pada Juli 1995? Tanah Tanjungpinang semakin terpuruk. Hujan perlahan mulai turun. Daun-daun di Makam Taman Bahagia Sejahtera, Tanjungpinang, mulai basah, ada ratusan kuburan di bukit itu. Beberapa bungkus bunga untuk peziarah makam berjejer di atas pagar, bocah kecil di bagian balik pagar berdiri sambil menawarkan bunga itu.”Bunga bang, bunga bang ,” katanya berdiri dan mendekati kami lalu. Andy Liany terbaring jasad di persemayaman abadinya di makam yang berada di Jalan Taman Bahagia, Tanjungpinang. Andy adalah musisi asal Gurindam yang namanya sudah tersebar hingga ke Kanada.

Suhar penjaga makam datang selama beberapa menit. Ia tidak selalu mengantarkan kami ke peristirahatan terakhir Juli Hendri – nama asli Andy Liany.

July Hendri Bin Saleh Rachim was born in Tanjungpinang, Malaysia, on July 19, 1964, and died in Jakarta on July 25, 1995. In addition, Andy Liany received the BASF Award for Best Selling Album “Sanggupkah” in the lower left corner.”Every month, more people come to the makam, including people from Jakarta and Pekanbaru, as well as their friends and family,” said Suhar, who manages the Taman Bahagia sore.

.Kebangkitan sebagai Musisi Indonesia

Di akhir chapter pertama, Andy bertemu dengan Aswin Ratumbusang, seorang guru yang mengajarinya teknik nyanyi yang benar. Berhenti kuliah adalah tekadnya menjadi musisi populer.

Dalam proses belajar teknik baru itu, Andy bertemu dengan beberapa musisi lain, antara lain Pay, Indra Qadarsih, Ronal, dan lain-lain. Saat ini saya bekerja di Pub Classic Rock Jakarta. Bersama peserta lain, mereka mencapai tujuan yang signifikan, yaitu mengikuti Djarum Fiesta Music Contest 1987. Popularitas setiap band Indonesia semakin meningkat. Andy, bersama Pay, Boni, dan Indra Q Kybor menghadiri acara tersebut. Mereka mengubah nama band mereka menjadi “Chivas Band”. Nama tersebut diambil dari nama panggilan masa kecil Andy Liany.

Chivas Band akhirnya berhasil masuk sepuluh besar band terbaik, termasuk Trapessium. Jika ini terjadi, sepuluh band teratas harus bersaing di babak pertama.

Andy dan teman-temannya hadir. Beberapa kabar surat menampilkan mereka di halaman utama

.

Baca lebih lanjut tentang Andy Liany, Metamorfosa Si Bocah Pendiam Menjadi Bon Scott-nya Indonesia.

Andy dkk bertemu penulis lagu Lief AR di pengujung tahun 1989, dan Chivas Band mulai dilirik untuk produser. Saat AR pertama kali merilis lagu “Satu Cinta” pada tahun 1990, baru pertama kali Andy Liany mendengarnya.

Andy telah berjuang sejak saat itu. Saya mulai bepergian ke berbagai lokasi seperti Bali, Sumatera, Kalimantan, dan Jawa. Beberapa fitur dibantu oleh musisi lain, seperti Once Dewa 12 dan Fargat727.

Setelah itu, pada tahun 1992, Andy Liany bergabung dengan Win Record, Erwin Indrawan, perusahaan musik terbesar di dunia. Andy saat ini sedang mengerjakan album serius dengan Win Record. Kurang lebih ada sepuluh lagu yang ditulis bekerja sama dengan musisi Indonesia lainnya. Setelah sukses selama setahun, album pertama, “Misteri,” telah menjangkau khalayak nasional. Penjualannya tembus 470.000 keping di Indonesia secara keseluruhan.

Ia juga mendapat pengakuan sebagai musisi pendatang baru dan sebagai Vokalis Rock Alternatif Indonesia dalam kategori BASF Award pada tahun 1993.

Andy juga mendapat predikat “The Best Selling Album, “Sangupkah” selain albumnya yang Misteri. Tiga penghargaan yang didapatkannya merupakan rekor pertama saat itu, seorang musisi mendapatkan tiga penghargaan sekali.

  Di tempat ini terdaftar setiap buku terlaris dari setiap negara, termasuk milik Tanjungpinang. Nama Andy Liany kini terkenal di industri musik Indonesia. Andy terus melakukan perjalanan ke seluruh Indonesia, meskipun ia tidak mampu melakukannya.

Dia masih dalam daftar. “Bahkan ketika tur itu dia nyetir mobil,” jelas Oj.

Andy Tangisan Ketika Album Antara Kita Dibajak

Andy mulai mengerjakan album keduanya pada tahun 1993. Judul albumnya adalah “Antara Kita”.

Akibatnya, kami memiliki misteri tentang hubungan jangka panjang kami dengan seseorang. Setiap album yang dibuat dipengaruhi oleh kehidupan masyarakat yang tinggal di Jalan Sumatera di Tanjungpinang.

Dalam album perdananya, “Misteri”, Andy mengutarakan keinginannya untuk kembali ke kampung halamannya di Tanjungpinang. Cintanya Andy kepada sosok gadis yang akan dinikahinya di album Antara Kita. “Kok dibajak ketika pulang tur atau manggung Almarhum nangis, kok dibajak,” jelas Oj.

Album Ulang Tahun Keempat Cerita

Saat itu, kesuksesan ada di tangan Andy, dan semua yang dilakukannya benar, baik lahir maupun batin. Namun, baru-baru ini ia mengobarkan kembali komitmennya sebagai seniman sekaligus musisi.

Andy kedatangan sahabatnya dulu dari Tanjungpinang pada 24 Juli 1995 malam. Sekitar lima orang tiba di rumahnya di Jakarta. Kecelakaan terjadi pada sore hari. Di penghujung tahun 1994, album “Cinderamata” diganti dengan yang baru. Ada beberapa lagu di album tersebut, seperti “Aku vs Kamu”.

Permintaan Ketiga Andy kepada Oj untuk Mengatur Segalanya

Andy saat ini sedang mengerjakan albumnya di rumahnya di Jakarta. Sekitar lima orang berasal dari kampung halaman Andy di Tanjungpinang.

“Almarhum juga suka makan,” kata Oj.

Oj dipanggil sekitar jam 11 pagi, dan seseorang menjelaskan situasinya. “Apakah ini keluarga Juli Hendri, dia kecelakaan mobil,” kata Oj melalui sambungan telepon.

Ketika orang-orang di rumah Andy tidak tahu apa yang terjadi, dia masuk begitu saja. Setelah kembali ke rumah sakitnya, Oj dan teman-temannya pergi bermain. Oj diperiksa oleh dokter setelah beberapa jam.

Karier Andy Liany mulus, dimulai dengan bakat bernyanyi di TK dan diakhiri dengan namanya masuk ke dalam Canadian Hall of Fame. Namun, selain dua nama di Makam Taman Bahagia, tidak ada nama Andy di desa tersebut.